Home » , » Kasus Pelecehan Seksual Anak di Sulut Tinggi, Penegakan Hukum Lemah

Kasus Pelecehan Seksual Anak di Sulut Tinggi, Penegakan Hukum Lemah

Ditulis oleh Unknown pada hari Minggu, 15 Maret 2015 |Pukul 21.14


Ketua KPAI, Arist Merdeka Sirait dan anggota DPD RI Maya Rumantir yang hendak mengklarifikasi kasus pelecehan siswa play grup di Sekolah Dian Harapan Manado, Kamis (12/3/2015).(foto: manado1)

MANADO - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Arist Merdeka Sirait mengatakan, Sulawesi Utara masuk kategori wilayah darurat pelecehan seksual anak. “Sulut berada di peringkat sembilan dari 34 provinsi di Indonesia untuk kasus pelecehan anak. Kami berharap ini bisa diseriusi aparat," kata Arist, Jumat (13/32015) di Mapolda Sulut.

Arist datang menemui penyidik Polda Sulut terkait kasus pelecehan seksual dua siswi di salah satu sekolah swasta di Manado. Ia mengatakan, dari dua ribuan kasus pelecehan anak di Indonesia, 52 persen berada di Sulut.

“Sangat luar biasa dan ini harus jadi perhatian semua pihak. Saya sudah mengingatkan sejak tahun lalu. Penyebaran kasus tak hanya di kota seperti Manado, namun sampai di desa-desa," tuturnya.

Indikator darurat pelecehan seksual anak cukup tinggi di daerah ini. Karena, pelaku adalah orang dekat, seperti orangtua kandung, orangtua tiri, guru, atau saudara korban.

“Kemudian, penegakan hukum sangat rendah. Banyak pelaku dihukum ringan. Bahkan, malah ada yang bebas, sehingga kasus pelecehan seksual anak terus bermunculan di daerah. Kami minta kepolisian, kejaksaan, dan hakim bertindak tegas, jangan coba-coba main mata," ungkapnya.

Kabid Humas Polda Sulut, AKBP Wilson Damanik menilai pernyataan KPAI yang menuding polisi tidak maksimal menangani kasus pelecehan seksual anak sangat keliru.

“Kami sudah bekerja sesuai prosedur hukum yang berlaku. Penyidik bekerja cukup baik selama ini," ujarnya.

Mungkin, lanjutnya, kelemahan ada pada tingkatan penuntutan dan putusan. Kedua proses itu, kata Wilson, perlu juga dikawal.

“Polisi sudah bertugas maksimal, tapi kalau putusan pengadilan tidak sesuai harapan, jangan salahkan kami dong. Mari lihat secara proporsional," ujar Damanik.(vivanews)
Sebarkan tulisan ini : :

News Streaming

 
www.manadosatu.com | Info Iklan | Kontak Kami | Redaksi
Copyright © 2014. manadosatu - CV.
Contact email: manadosatu@gmail.com, manadosatu@yahoo.com
Kreasi by ManadoSatu.Com Crew