![]() |
FW alias Laling harus berurusan dengan hukum setelah menyetubuhi pacarnya. |
MANADO - Terdakwa FW alias Laling (21) warga
Kelurahan, Pakowa Lingkungan III, Kecamatan Wanea, mengakui bahwa, dirinya
telah memperbesar alat kelaminnya sebelum menyetubuhi pacarnya (16) sehingga
mengakibatkan pendarahan. Pengakuan tersebut dikatakan terdakwa dalam sidang
lanjutan pemeriksaan terdakwa oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Mita Ropa,
dihadapan ketua Majelis Hakim Uli Purnama.
“Saya memang sudah permak alat kelamin saya,
dengan menyuntikan minyak kasuari, sehingga kemaluan saya membesar, pada saat
menyetubuhi korban, " tutur Laling, (12/3) di Pengadilan Negeri Manado.
Atas pengakuan Laling maka, pekan depan
Hakim meminta kepada JPU agar segera menuntut terdakwa. "Sidang kami tutup,
dan pekan depan kami minta jaksa untuk mengagendakan acara tuntutan,"
tandas Purnama. Dalam dakwaan JPU diketahui perbuatan terdakwa dilakukan
Oktober 2014 lalu.
Dimana berawal pada saat itu, terdakwa dan
korban yang sudah menjalin hubungan berpacaran mengajak korban pergi ke Hotel
Virgo di Kelurahan Winangun Satu. Kemudian terdakwa dan korban masuk ke kamar
nomor 107, setelah berada didalam kamar hotel tersebut, terdakwa dan korban
langsung tidur diranjang bersama-sama lalu terdakwa membuka baju kaos terdakwa.
Selanjutnya dengan segala rayuan maut dari
terdakwa, sehingga korban pun disetubuhi terdakwa. Dengan mengatakan kalau
terjadi sesuatu atau korban hamil, terdakwa akan bertanggung jawab. Usai
melancarkan aksi bejatnya terdakwa pun mengantar korban ke rumah saudaranya.
Ternyata tak disadari oleh korban, kemaluannya terus mengeluarkan darah.
Sehingga korban bersama terdakwa pergi
membeli celana di pasar Karombasan. Namun pada saat korban mengganti celananya,
kemaluan korban terus mengeluarkan darah. Karena panik, akhirnya terdakwa
mengantar korban pulang, dan terdakwa hanya menurunkan korban di delat jalan
menuju rumah korban. Belum sampai di rumah, kemaluan korban terus mengeluarkan
darah. Sehingga korban memilih untuk mampir di rumah neneknya. Saat berada di
rumah nenek, korban langsung masuk ke toilet untuk mencoba menghentikan darah,
yang keluar dari kemaluannya. Akan tetapi selang beberapa menit kemudian,
korban akhirnya pingsan. Merasa curiga akan keberadaan korban yang masuk ke
toilet, dan lama tak keluar, maka nenek korban memanggil kedua orang tua
korban.