Home » » Kejahatan Anak Tinggi, Ini Pesan Kapolda Bagi W/KI GMIM

Kejahatan Anak Tinggi, Ini Pesan Kapolda Bagi W/KI GMIM

Ditulis oleh Unknown pada hari Senin, 27 April 2015 |Pukul 00.18

Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung (tengah), Wakil Bupati Minsel Drs Sonny Tandayu, Kepala BNN Sulut Kombes Pol Drs Sumirat, Kapolres Minahasa Selatan AKBP Benny Bawensel foto bersama Komisi W/KI GMIM di akhir acara Konven Pelayan Khusus Wanita, Sabtu (25/04/2015).(foto: febry/manado1)

AMURANG - Kapolda Sulut, Brigjen Pol Wilmar Marpaung, memberikan materi mengenai kejahatan yang marak serta pencegahan khususnya yang terjadi pada anak-anak di Sulawesi Utara di hadapan ibu-ibu peserta Konven Pelayan Khusus Wanita GMIM 2015, Sabtu (25/04/2015) di Gedung Waleta, Kantor Bupati Minahasa Selatan.

Setelah memperkenalkan diri, Wilmar melanjutkan dengan memberikan penjelasan terkait hukum dan kriminalitas yang terjadi di wilayah hukum Polda Sulut, kurun waktu 2014 sampai dengan maret 2015..

“Sebelum saya menyampaikan materi, izinkan saya memperkenalkan diri, ada pepatah mengatakan, tak kenal maka tak saying,” ujar Kapolda di sela-sela pemaparan materi kepada seluruh ibu-ibu yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Orang nomor satu di Mapolda Sulut ini juga menjelaskan berbagai macam kasus-kasus hukum yang menonjol yang ditangani Polda saat  seperti penganiyayaan, miras, mabuk-mabukan, KDRT, perdagangan manusia, tarkam, begal motor, judi dan pencurian.

“Ini adalah masalah-masalah yang sangat mendapat perhatian masyarakat. Karena kasus-kasus itu yang banyak atau sering terjadi yang sangat meresahkan masyarakat,” tutur Wilmar.

Dirinya juga memaparkan mengenai faktor-faktor orang melakukan tindak kejahatan antara lain karena tidak ada pekerjaan atau pengangguran, mabuk-mabukan, kurang kepedulian orangtua dan hilangnya rasa kasih sayang kepada anak-anak sehingga tidak ada rasa malu untuk melakukan kejahatan.

“Di sinilah peran ibu-ibu, bagaimana untuk mendidik anak-anak supaya tidak melakukan kejahatan. Peran ibu-ibu sebagai ibu rumah tangga sangatlah penting karena menjadi  tiang dan tonggak rumah tangga. Untuk itu harus dipelihara dan memberi contoh baik kepada anak-anak,” katanya.

Wilmar menambahkan, pencegahan yang harus dilakukan bersama-sama yaitu, memberdayakan potensi masyarakat desa, membentuk  Polisi Masyarakat (Polmas), aktifkan patrol rayon di daerah rawan, kesadaran masyarakat akan budaya malu, rasa takut akan hukum, aktifkan Babin Kamtibmas, bekerja sama lurah/tokoh masyarakat dan tokoh agama. “Pengawasan terhadap peredaran Miras, di warung dan toko, pengawasan internet terhadap anak dan menggalakan program Brenti Jo Bagate,” papar mantan Kapolres Bitung ini.

Selain tanggung jawab Polri terkait Kamtibmas, Polri juga berharap agar masyarakat dapat membantu dan mendukung tugas-tugas Polri dalam memerangi kejahatan yang terjadi disetiap wilayah kita masing-masing.

“Mari masyaraka untuk menciptakan stabilitas yang mantap. Mari torang sama-sama sukseskan Sulut  ini aman dan nyaman,” pungkasnya.(febry kodongan)
Sebarkan tulisan ini : :

News Streaming

 
www.manadosatu.com | Info Iklan | Kontak Kami | Redaksi
Copyright © 2014. manadosatu - CV.
Contact email: manadosatu@gmail.com, manadosatu@yahoo.com
Kreasi by ManadoSatu.Com Crew