Sekretaris Tim Seleksi Panwaslu Wilayah II Wahyudin Ukoli |
Tes tertulis yang digelar Kamis (11/12/2014) oleh Tim Seleksi Panwaslu Wilayah II di aula gedung Dinas Pertanian, Perikanan, dan Perkebunan Kotamobagu ini sebelumnya telah dijadwalkan dimulai pada pukul 09.00 WITA. tepat pada waktu yang dijadwalkan, Tim Seleksi bersama dengan perwakilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mulai membagikan kertas soal kepada para peserta, dan tes pun dimulai.
"Peserta tinggal satu orang utusan dari Boltim yang belum hadir hingga saat ini," ujar Ketua Panwaslu Kotamobagu Agus Irianto Paputungan saat berada di ruangan ujian kepada media ini.
Dikira sudah tidak akan datang, kartu peserta itu langsung diserahkan ke staf Bawaslu. Namun ternyata, disaat tes berlangsung hampir sekira 15 menit, peserta itu datang. Apesnya, keterlambatan menghadiri ujian tertulis itu berakibat tereliminasinya peserta tersebut, yang secara otomatis menutup perjuangan untuk merebut satu posisi kandidat anggota Panwaslu.
Saat dikonfirmasi, yang bersangkutan menyebutkan pemberitahuan yang diterimanya tidak sesuai dengan waktu yang dijadwalkan oleh Tim Seleksi. “Saya menerima SMS pemberitahuan waktu ujian tertulis, tapi di SMS tersebut waktu pelaksanaannya tertera jam 10 pagi. Karenanya saya kaget setelah tiba di lokasi ujian dan mendapati kalau ujian sudah dimulai, dan saya digugurkan dari ujian tertulis ini," ketusnya.
Sementara itu, Tim Seleksi Panwaslu Wilayah II melalui Sekretarisnya Hi Wahyudin Ukoli SHI saat dikonfirmasi terkait kejadian keterlambatan tersebut menjelaskan, Tim Seleksi telah menjadwalkan ujian dimulai pukul 09.00 WITA. "Dan itu yang diteruskan Tim Sekretariat melalui SMS kepada seluruh peserta yang lolos seleksi berkas”, jelasnya.
Ditambahkan lagi, kalau sudah sepatutnya Tim Seleksi tegas untuk menjaga integritas lembaga. “Kami haruslah adil kepada seluruh peserta tanpa memandang siapapun dia, dan darimana pun latarnya. Apabila tadi kami memberikan kelonggaran kepada peserta tersebut, efeknya adalah berkurangnya kepercayaan terhadap independensi Tim Seleksi, yang kedepannya akan menyulitkan proses seleksi yang kami lakukan,” tutupnya. (*)