Home » » Anak Putus Sekolah, Sulut Urutan Kedua Tertinggi di Indonesia

Anak Putus Sekolah, Sulut Urutan Kedua Tertinggi di Indonesia

Ditulis oleh Unknown pada hari Selasa, 24 Februari 2015 |Pukul 23.27

Pemerintah diharapkan memberikan jaminan bagi anak usia sekolah ntuk bisa mengenyam pendidikan yang layak
Manado- Meski sector pendidikan sering jadi “jualan” dalam kampanye pemilihan kepala daerah namun kenyataannya Sulut masih menyisakan sekian persoalan di bidang ini. Salah satunya adalah tingginya angka anak putus sekolah. Untuk jenjang SMP dan SMA, Sulut bahkan berada di urutan kedua tertinggi seluruh Indonesia.
“Dari data BPS Nasional tahun 2014 diketahui bahwa Provinsi Sulut menjadi salah satu daerah yang berkontribusi pada peningkatan jumlah anak putus sekolah sebesar 1698 anak. Bahkan Sulut berada pada urutan kedua tertinggi di seluruh Indonesia untuk anak putus sekolah tingkat SMP dan SMA,” ungkap Nurhasanah, Koordinator Koalisi Masyarakat Peduli Pelayanan Publik (KMP3) kepada wartawan, Selasa (24/02) kemarin.
Lanjut Nur, untuk jenjang pendidikan SD Sulut berada di posisi ke sepuluh tertinggi dari 34 Provinsi di Indonesia. Sedangkan di tahun yang sama, lanjut Nur, Dinas Pendidikan Kota Manado juga mengeluarkan data anak putus sekolah sebaqnyak 184 orang. “Melihat angka-angka ini, memberi satu catatan bahwa terkait kesempatan mendapatkan pendidikan yang layak di usia sekolah ternyata masih menjadi persoalan di Sulut,” papar Nur.
Terkait persoalan itu, lanjut dia, KMP3 sebagai sebuah wadah yang dibentuk oleh dua organisasi masing-masing Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado dan Yayasan Dian Rakyat Indonesia (YDRI) Sulut akan menggelar dialog multi pihak yang mengangkat tema “Anak Putus Sekolah, Tanggungjawab Siapa?”.
Ungkap Nur, dalam kegiatan yang bakal digelar di Aula kantor RRI Manado dan didukung penuh oleh BASICS ini bakal menghadirkan sejumlah pihak berkompeten seperti Dinas Pendidikan Sulut, Dinas Pendidikan Manado, DPRD Manado, DPRD Sulut, Dewan Pendidikan Provinsi, organisasi profesi guru seperti PGRI dan AGIS, pegiat social masyarakat, praktisi pendidikan, serta kalangan jurnalis. “Kegiatan dimulai pukul sepuluh pagi hingga jam satu siang, dan disiarkan secara langsung di RRI Pro1 Manado,” ujar Nur didampingi Sekretaris AJI Manado, Ishak Kusrant.
Sedangkan terkait kehadiran pihak terkait khususnya penentu kebijakan, tambah Kusrant, sangat diharapkan kehadirannya sehingga bisa memberikan solusi-solusi atas persoalan yang ada. “Dalam dialog multi pihak sebelumnya yang membahas persoalan di bidang kesehatan, DPRD Kota Manado tidak ada. Kali inipun sepertinya legislator Manado bakalan mangkir lagi dengan alasan kunjungan keluar daerah. Ini menunjukan bagaimana kepedulian wakil rakyat kita dalam melihat persoalan-persoalan pendidikan,” pungkas Kusrant.(joe)


Sebarkan tulisan ini : :

News Streaming

 
www.manadosatu.com | Info Iklan | Kontak Kami | Redaksi
Copyright © 2014. manadosatu - CV.
Contact email: manadosatu@gmail.com, manadosatu@yahoo.com
Kreasi by ManadoSatu.Com Crew