![]() |
Aktivis anti korupsi saat menggelar demo di depan Manado Town Square, Kamis (5/2/2015).(foto: yos/manado1) |
MANADO - Aksi demonstrasi mendukung KPK yang
dilakukan puluhan aktivis anti korupsi di Manado berlangsung ricuh, Kamis
(5/2/2015) pukul 16.30 Wita di depan Manado Town Square (Mantos).
Saat sedang orasi tiba-tiba petugas keamanan
Mantos datang dan memuku di wajah dua aktivis: Jackson Wenas SH dari LBH Manado
dan Frangky Mantiri SH (K-SBSI). Sontak, saling dorong tak bisa dielakan antara
para aktivis dan sekuriti Mantos.
"Saya kena pukul. Perbuatan mereka
sangat biadab. Kami yang berjuang melawan korupsi malah dilarang. Artinya,
mereka mendukung tindakan korupsi di Indonesia," ujar Jackson Wenas.
Alasan pihak Mantos melarang demo karena
aktivis anti korupsi tidak meminta izin berdemo di depan pusat perbelanjaan
terkenal di Manado itu. "Kami tidak diberitahu akan ada demo. Otomatis
kami larang demo tersebut, sebab menganggu kenyamanan pengunjung," kata
Nelson, seorang sekuriti Mantos.
Petugas dari Polres Manado akhirnya berhasil
mengamankan kericuhan yang sempat menganggu lalu lintas di Jalan Piere Tendean
tersebut.
Sementara itu, dalam orasi mereka mendesak
pemerintah mempertahankan KPK dan bersihkan lembaga Polri dari korupsi.
"KPK adalah lembaga negara yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya
guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. KPK
bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan. Sejak didirikan tahun
2002, telah banyak kasus korupsi yang berhasil diselesaikan KPK. Makanya kami
dukung KPK sampai kapan pun. Tangkap dan adili koruptor tanpa pandang
bulu," teriak Aryati Rahman, korlap demo.