Home » » Profesor Dilarang Bermesraan dengan Mahasiswa

Profesor Dilarang Bermesraan dengan Mahasiswa

Ditulis oleh Unknown pada hari Minggu, 08 Februari 2015 |Pukul 19.54


Univeristas Harvard, Amerika Serikat, melarang profesor mereka melakukan hubungan seksual atau menjalin hubungan asmara dengan mahasiswa. Langkah ini telah dilakukan oleh sejumlah universitas lain.
Namun, masih banyak kampus yang tidak membuat larangan semacam itu meski menentang hubungan seks ataupun asmara antara profesor dan mahasiswa.
Langkah Universitas Harvard, Universitas Yale, dan Universitas Connecticut yang melarang secara eksplisit profesor menjalin hubungan asmara dengan mahasiswa bakal mendapat lebih banyak dukungan. ”Mahasiswa S-1 datang ke universitas untuk belajar. Kami di sini tidak untuk menjalin hubungan asmara atau seksual dengan mereka,” kata Profesor Sejarah Universitas Harvard Alison Johnson, Kamis (5/2/2015). Johnson memimpin panel yang menyusun kebijakan itu.
Sebelumnya, Universitas Harvard hanya menyebutkan, menjalin hubungan asmara dengan mahasiswa tidak dibenarkan. Larangan hanya berlaku bagi mahasiswa dalam kelas yang diasuh oleh profesor terkait. Dipandu hasil penyelidikan Departemen Pendidikan AS terkait laporan pelecehan dan kekerasan seksual, Universitas Harvard pun meninjau ulang kebijakan itu pada 2013.
Larangan berhubungan dengan mahasiswa diterapkan di Fakultas Seni dan Sains Universitas Harvard yang memiliki jumlah mahasiswa paling banyak. Perubahan ditulis dalam dokumen lebih panjang yang merevisi kebijakan terkait pelecehan seksual yang dipublikasikan awal pekan ini.
Peraturan juga melarang para profesor menjalin hubungan asmara dengan mahasiswa pascasarjana yang berada di bawah pengawasan mereka. Larangan diterapkan pada pekerja laboratorium dan pembuat disertasi.
Billie Wright Dziech, profesor Universitas Cincinnati, yang meneliti topik hubungan asmara antara profesor dan mahasiswa, menyatakan, hubungan itu sangat kejam. ”Beberapa perguruan tinggi memiliki segelintir profesor yang memanfaatkan popularitas dan gengsi mereka demi keuntungan. Ini masalah sangat serius bagi pendidikan tinggi,” ujarnya.
Asosiasi Profesor Amerika, di Washington, menyatakan, hubungan antara profesor dan mahasiswa sangat rentan terhadap eksploitasi.
Bagaimana jika larangan tersebut diterapkan di Indonesia? (kcm)


Sebarkan tulisan ini : :

News Streaming

 
www.manadosatu.com | Info Iklan | Kontak Kami | Redaksi
Copyright © 2014. manadosatu - CV.
Contact email: manadosatu@gmail.com, manadosatu@yahoo.com
Kreasi by ManadoSatu.Com Crew