Dialog membahas persoalan anak putus sekolah yang menghadirkan Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Minsel dan Hukum Tua Desa Pinaling, Kecamatan Amurang Timur. |
Manado- Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora)
Kabupaten Minsel, Olivia Lumi SSTP MSi mengatakan, urusan pendidikan menjadi
tanggungjawab semua pihak baik pemerintah, masyarakat maupun keluarga. Untuk
itu Lumi menyambut positip kegiatan kelompok belajar yang dilakukan melalui
program Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN).
“Pada
prinsipnya pendidikan itu menjadi tanggungjawab semua pihak, baik masyarakat,
pemerintah maupun orang tua. Kita kerja bersama untuk mengembangkan sector
pendidikan,” ujar Lumi saat dialog interaktif di Tomohon, Sabtu (28/03) lalu.
Menurut
Lumi, pemerintah selalu menaruh perhatian atas berbagai persoalan pendidikan
termasuk anak putus sekolah. “Pemkab MInahasa Selatan melalui Ibu Bupati
menaruh perhatian serius terhadap sector pendidikan. Termasuk anak putus
sekolah, melalui berbagai program seperti membuka Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat atau PKBM, juga pendidikan kesetaraan,” papar Lumi.
Terkait
kegiatan kelompok belajar yang dilakukan di Desa Pinaling, Kecamatan Amurang
Timur, oleh PPMN melalui program Citradaya Nita, Lumi menyatakan apresiasinya.
“Kami menyambut positip program PPMN. Ini bagian dari tanggungjawab masyarakat,
termasuk jurnalis, dalam sector pendidikan,” papar Lumi.
Sementara
itu Hukum Tua Desa Pinaling, Joins Rorimpandey SSos mengungkapkan, pihaknya
sangat mendukung kegiatan kelompok belajar di desanya karena sejalan dengan
aturan desa yang dibuat di mana untuk menjadi perangkat desa pendidikan minimal
SMA. “Untuk perangkat desa yan gberusia di bawah 40 tahun, pendidikan minimal
SMA. Makanya dengan program PPMN ini kesmepatan bersekolah bisa terbuka
kembali,” papar Rorimpandey.
Di sisi
lain, dia juga menyatakan terimakasih dengan program PPMN itu. “Yang pasti desa
kami bangga dipilih untuk program PPMN ini yang mengangkat soal anak putus
sekolah dan kelompok belajar masyarakat. Selaku pemerintah desa kami siap
mendukung. Termasuk rencana pembentukan PKBM dan SMP,” ujar Rorimpandey yang
memimpin rapat perangkat desa.
Diketahui, tahun ini PPMN memberikan beasiswa untuk
delapan jurnalis perempuan dari seluruh Indonesia dengan nama Fellowship
Citradaya Nita. Dua dari delapan jurnalis itu berasal dari Sulawesi Utara,
salah satunya Evangline Lita Aruperes SAP yang mengangkat soal anak putus sekolah
di Desa Pinaling.
Menurut Eva, program yang berlangsung selama
tiga bulan itu dilakukan melalui pembentukan kelompok belajar bagi anak-anak
putus sekolah. “Ini program stimulus yang diharapkan menggugah pihak terkait
seperti pemerintah desa dan Dinas Pendidikan. Dari kelompok belajar yang
nantinya beraktifitas selama tiga bulan itu, diharapkan akan diteruskan oleh
pemerintah dengan membentuk PKBM,” ujar Eva.(jo)