Maruarar Sirait.(foto: jurnalparlemen) |
JAKARTA - PDI Perjuangan sudah mengumumkan
susunan kepengurusan untuk lima tahun ke depan. Sejumlah vokalis PDIP seperti
Maruarar Sirait, Rieke Diah Pitaloka, Eva Kusuma Sundari dan Pramono Anung
tersingkir.
Mereka tak masuk lagi dalam susunan pengurus
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan hasil Kongres IV di Bali. Padahal,
mereka dikenal sangat aktif dalam membesarkan partai dengan cara masing-masing.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari
di Jakarta, Sabtu (11/4/2015), mengaku kaget dengan tidak dimasukkannya
Maruarar, Eva, Pram dan Rieke dalam kepengurusan DPP PDIP periode 2015-2020,
padahal mereka jelas berkualitas dan bekerja keras membesarkan partai. “Sangat
disayangkan memang, orang berkualitas sekelas mereka didepak," kata
Qodari.
Ara dan Rieke, kata dia, adalah lumbung
suara untuk partai. Keduanya juga tokoh yang kreatif dalam menjaring relawan
dan pemilih pemula untuk partai. Sementara itu, pengamat Politik Universitas
Indonesia (UI), Boni Hargens menyayangkan langkah Ketua Umum Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri yang tidak menjadikan Maruarar
Sirait alias Ara menjadi pengurus pusat partai berlambang banteng moncong putih
itu. “Itu sangat disayangkan ya. Saya sendiri sangat menyayangkan orang seperti
Maruar tidak masuk. Tapi kalau Maruar Sirait, Eva Sundari, dan lain-lain yang
berpotensi tidak masuk itu yang jadi pertanyaan,” ujar Boni.(mer/agust hari)