Home » » AJI Tingkatkan Kapasitas Jurnalis Soal Perbankan

AJI Tingkatkan Kapasitas Jurnalis Soal Perbankan

Ditulis oleh Unknown pada hari Jumat, 22 Mei 2015 |Pukul 23.28

Ketua Umum AJI Indonesia, Suwarjono membuka Banking Journalism Workshop, Jumat (22/05)

Jakarta - Aliansi Jurnalis Independen (AJI)  Indonesia kambali melaksanakan pelatihan demi meningkatkan kapasitas jurnalis.  Kali ini, AJI Indonesia yang bekerja sama dengan PermataBank dan Australian Embassy (Kedutaan Besar Australia) di Indonesia menggelar Banking Journalism Workshop (BJW) 2015 di kantor PermataBank, Gedung WTC II lantai 21, Sudirman, Jaksel.
Pelatihan ini diikuti 19 jurnalis yang lulus seleksi dari berbagai platform media, baik cetak, elektronik maupun media siber dari 16 daerah. AJI Manado patut berbangga karena berhasil meloloskan salah satu personilnya yakni Fernando Lumowa (Harian Tribun Manado) yang juga Sekretaris AJI Manado dalam pelatihan berlangsung dua hari, Jumat-Sabtu 22-23 Mei 2015 ini.

Achmad K Permana, Direktur Syariah PermataBank mengatakan, pelatihan ini bertujuan menambah pengetahuan kepada jurnalis terkait isu-isu perbankan, khususnya fungsi intermediasi bank.
PermataBank berangkat dari kesadaran, bagaimana memberikan informasi valid, akurat, berkualitas sekaligus bermanfaat ke pembaca (masyarakat). Menurut dia, PermataBank berkepentingan atas pemenuhan informasi utuh dan mudah dimengerti masyarakat. "Sebab, kita tahu, kebijakan dan istilah perbankan itu tak semua orang paham. Bagaimana bisa dimengerti dan informasinya tepat, salah satunya dengan menggelar pelatihan ini," jelas pria berkacamata ini.
Suwarjono, Ketua Umum AJI Indonesia mengungkapkan, pelatihan ini juga digelar dilatarbelakangi keprihatinan AJI, tak sedikit perusahaan pers (media) yang tak membekali wartawannya dengan pelatihan memadai. Kata Jono, sapaannya, acap kali banyak wartawan -- datang dari latarbelakang bidang keilmuan beragam--yang tanpa melalui masa pelatihan langsung terjun meliput di lapangan.
AJI Indonesia begitu concern terhadap aksi-aksi yang bertujuan pada peningkatan kapasitas dan kompetensi profesi jurnalis. "Ada banyak bidang yang harus didalami, misalnya, lingkungan, intoleransi-pluralisme, perempuan dan anak, energi, dan sebagaimanya. Semua itu, perlu diberikan bekal khusus sebelum si jurnalis ke lapangan," jelasnya.
BJW 2015 ini merupakan rangkaian dari Banking Journalist Academy (BJA) yang digelar AJI_PermataBank sejak 2013. Berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya, workshop kali ini pesertanya perwakilan media di daerah-daerah. Dua edisi sebelumnya, pesertanya wartawan media nasional/internasional dengan jangka waktu pelatihan selama dua bulan.
Kemudian, kali ini Kedutaan Australia turut menjadi penggagas kegiatan. "Kami bangga bisa ambil bagian dalam kegiatan yang tujuan akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Semoga peserta bisa memanfaatkan pelatihan ini," ujar Laura Kemp, Sekretaris Hubmas dan Jubir Kedutaan Besar Australia di Indonesia.
Selama dua hari peserta mengikuti kelas materi, diskusi dan praktek yang dituntun para narasumber dari BI, PermataBank dan Penasehat Finansial Australia-Idonesia bidang ekonomi. Peserta didorong untuk bisa menyusun rancangan dan melakukan liputan mendalam mengenai isu-isu perbankan di wilayah masing-masing. "Bangga bisa lulus seleksi sebagai peserta Banking Journalism Workshop. Kegiatan seperti ini sulit kita dapatkan di daerah. Dengan begini, kita belajar untuk meningkatkan kapasitas kompetensi diri," tukas Palce Amallo, peserta dari Kupang, NTT.(joe)



Sebarkan tulisan ini : :

News Streaming

 
www.manadosatu.com | Info Iklan | Kontak Kami | Redaksi
Copyright © 2014. manadosatu - CV.
Contact email: manadosatu@gmail.com, manadosatu@yahoo.com
Kreasi by ManadoSatu.Com Crew