Kadis Diknas memasang tanda peserta kepada peprwakilan guru mata pelajaran, kemarin. (foto:manadosatu.com) |
MANADO-
Kualitas guru di Provinsi
Sulawesi Utara (Sulut) masih harus ditingkatkan lagi. Pasalnya dalam Uji
Kompetensi Guru (UKG) yang dilakukan tahun ini, nilai rata-rata tenaga pendidik
di Sulut masih jauh dari harapan, karena berada di peringkat 18 dari 34
provinsi di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan
Nasional (Diknas) Provinsi Sulut Asiano Gammy Kawatu SE, MSi saat membuka
kegiatan Pengembangan Lesson Study di Hotel Sahid Kawanua Manado, Rabu (17/06)
kemarin.
“Kualitas guru
sebagai tenaga pendidik dan pengajar harus terus ditingkatkan. Apalagi hasil
UKG sebagaimana yang disampaikan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan, peringkat
kita untuk tahun lalu berada di posisi 24. Tahun ini agak meningkat di
peringkat 18 dari 34 Provinsi di Indonesia,” papar Kawatu didampingi Kabid
PMPTK Jendry Sualang SPd, MAP.
Diungkapkan
Kawatu, selain hasil UKG yang belum memuaskan, prestasi siswa di berbagai
bidang akademik dan olahraga serta seni juga masih belum memuaskan. “OSN, O2SN,
juga iven yang lain belum menunjukan prestasi yang memuaskan. Sulut bahkan
masih tertinggal dari Gorontalo. Nah,
ini menjadi tugas kita semua, termasuk para guru untuk terus meningkatkan
kompetensi mereka,” ujar Kawatu.
Kawatu mengingatkan
para guru akan pentingnya menanamkan nilai-nilai kejujuran. “Meski hasil yang
kita peroleh dalam berbagai iven termasuk ujian nasional belum memuaskan, namun
yang harus terus ditanamkan adalah nilai-nilai kejujuran. Ini harus diingat
oleh para guru,” papar Kawatu sambil menambahkan, Indeks Integritas Ujian
Nasional (IIUN) SMA/SMK baru-baru menunjukan Sulut juga masih kurang dari hal
kejujuran.
Terkait pelaksanaan
Pengembangan Lesson Study, menurut Kawatu, merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kemampuan guru dalam pengelolaan proses pembelajaran. “Saya
berharap melalui Lesson Study ini kemampuan, kapasitas, dan kompetensi guru
bisa lebih meningkat. Bisa menjalankan proses pembelajaran dengan baik. Apalagi
para pemateri yang dihadirkan sangat berkompeten di bidangnya,” ujar Kawatu.
Sementara itu,
dosen Jurusan Biologi FMIPA Unima Dr Jantje W Ngangi MS yang dihadirkan
sebagai pemateri mengatakan, setelah menerima materi tentang pengembangan
Lesson Study maka para peserta yang adalah guru-guru dari empat mata pelajaran
itu mengikuti praktek di SMPN 1 Dimembe dan SMPN 1 Airmadidi, Kabupaten
Minahasa Utara. “Para guru akan mengikuti praktek untuk memantapkan
materi-materi yang mereka terima,” ujar Ngangi.
Sedangkan Ketua
Panitia Juddie Menajang SSos MAP mengungkapkan, total peserta yang mengikuti
kegiatan itu sebanyak 146 orang yang terdiri dari guru-guru SMP se-Sulut.
Ratusan guru itu, lanjut Menajang, merupakan pengajar untuk bidang studi IPA,
Matematika, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia. “Kegiatan ini berlangsung
mulai 16 – 20 Juni 2015,” pungkas Menajang. (lita)