![]() |
Aktivitas disalah satu counter Bank Negara Indonesia (BNI).(foto: vibiznews.com) |
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk (BNI) mengincar pertumbuhan volume transaksi trade finance di kisaran 25-30
persen menjadi US$ 40,43 miliar pada 2015, dari capaian 2014 sebesar US$ 31,1
miliar.
Sementara, capaian 2014 tersebut tumbuh 8,9
persen dibandingkan dengan perolehan 2013. Transaksi trade finance merupakan
aktivitas perdagangan satu negara dengan negara lain seperti ekspor dan impor.
"Kami targetkan pada 2015, pertumbuhan
trade finance sekitar 25-30 persen. Alasannya karena melihat tren ekonomi dan
perdagangan Indonesia yang positif," ujar Direktur Tresuri dan FI BNI
Suwoko Singoastro di Jakarta, Rabu (4/2).
Dia menjelaskan, kebijakan Presiden Joko
Widodo yang ingin meningkatkan pembangunan infrastruktur bakal membuat
perdagangan antar negara meningkat. Hal tersebut dinilai bakal meningkatkan
transaksi trade finance.
Sepanjang 2014, transaksi trade finance di
BNI didominasi oleh segmen korporasi meliputi sektor agrikultur (29 persen),
minyak, gas dan tambang (21 persen), makanan dan minuman (17 persen), kimia (13
persen), ritel (9 persen), konstruksi (7 persen), elektro (2 persen).
"Segmen Usaha Kecil dan Menengah saat
ini juga digarap oleh BNI dalam mengembangkan trade finance, terutama di sektor
ritel, makanan dan minuman, serta agrikultur," kata Suwoko.(sumber: cnn Indonesia)