![]() |
The Habibie Center saat pertemuan dengan jajaran Pemkot Manado, Senin (23/2/2015). |
MANADO – Kota Manado sebagai kota yang
majemuk ternyata mulai taka man. Bahkan dari survei tingkat criminal naik cukup
signifikan dua tahun belakangan ini. Peristiwa tawuran antar kampong menggunakan
senjata tajam beberapa hari terakhir ini terus terjadi.
Hal ini membuat The Habibie Center
mengunjungi Manado untuk melaksanakan program Sistim Nasional Pemantauan Kekerasan
(SNPK), Senin (23/2/2015).
Menurut Direktur Eksekutif Rahimah
Abdulrahim dan Deputi Operasional Hadi Kintjara dalam waktu dekat ini pihaknya
akan menggandeng Pemkot Manado untuk langsungkan dialog.
Wawali Manado Harley Mangindaan didampingi
para staf ahli pemkot manado dan Asisiten 2, Drs Rum Usulu menyatakan, peta kekerasan di Indonesia dan kekerasan
pemilu legislatif 2014 tentunya harus ada langkah cepat dalam penanganan.
“Partisipasi masyarakat Kota Manado serta
TNI dan Polri dalam mengawal kondusifnya Manado sangat baik. Meski memang ada
sejumlah oknum yang kerab membuat warga secara ukum resah akan tindak kriminal.
Pencurian kendaraan bermotor, jambret, sampai kontak fisik antar kelompok jelas
menjadi perhatian pemerintah. Saya pribadi merespon positif akan survey ini
yang nantinya bisa menjadi pegangan," katanya.
Tim Habibie Center pun membeberkan soal persaingan
antar aktor, kendala kelembagaan dan konteks lokal dalam kekerasan Pemilu Legislatif
2014.