Ilustrasi nyamuk berbahaya membawa virus DBD.(foto: penanggulangankrisis.depkes.go.id) |
MANADO – Korban penyebaran virus Demam
Berdarah Dengue (DBD) di Sulawesi Utara, hingga saat ini mencapai 448
orang.
Kadis Kesehatan Sulut, dr Grace Punuh, menghimbau
agar kabupaten/kota se-Sulut mengkampanyekan ‘anti jentik’ nyamuk dengan
berpedoman pada 3M (Menguras, Mengubur, Membakar) untuk meminimalisir
menyebarnya virus DBD.
“Dengan kampanye ‘anti jentik’ nyamuk juga
melakukan fogging dan pembagian abate pada masyarakat. DBD di Sulut sudah masuk
Kejadian Luar Biasa (KLB) karena terus menguatirkan. Data yang tercatat di
Posko Dinkes Sulut, hingga Senin lalu korban perbulan Januari–Februari 2015
sudah mencapai 488 orang, dengan 7 orang meninggal dunia.
Data di Posko Dinkes Sulut tercatat, Manado
158 kasus DBD dengan 3 orang meninggal dunia. Minahasa Utara 98 kasus dengan 1
orang meninggal dunia. Kota Bitung 33 kasus, 1 orang meninggal dunia. Sitaro 30
kasus juga 1 orang meninggal dunia.
Kemudian di Minahasa 66 kasus 1 orang
meninggal dunia. Kota Tomohon 31 kasus, Bolmong 14 kasus, Boltim 6 kasus,
Minsel 25 kasus, Kotamobagu 15 kasus, Mitra 2 kasus, Bolmut 5 kasus, Sangihe 4
kasus, Talaud 12 kasus, semuanya tidak ada yang meninggal. Sedangkan di Bolsel
tidak ada kasus sama sekali.
Wagub Sulut, Djouhari Kansil, telah
mengingatkan semua kabupaten/kota selalu mensosialisasikan kepada masyarakat
tentang pentingnya pola hidup bersih. “Kebiasaan kita kalau sudah ada yang
korban DBD harus meningkatkan pola hidup sehat. Padahal, harusnya hidup sehat
itu sudah jadi gaya hidup,” ujar mantan Kadis Diknas Sulut.(agust hari)