Home » » GMKI: Polemik Lahan Eks Kampung Texas, Ujian Kearifan Vicky

GMKI: Polemik Lahan Eks Kampung Texas, Ujian Kearifan Vicky

Ditulis oleh Unknown pada hari Kamis, 23 April 2015 |Pukul 19.00

Erick G Kawatu
Manado – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Manado meminta Pemerintah Kota Manado untuk bersikap arif dalam menghadapi polemik pemanfaatan lahan ex-kampung Texas yang sudah cukup lama tidak menemui titik akhir.
Ketua GMKI Manado, Erick G Kawatu SE meminta Walikota Manado untuk melakukan langkah taktis agar supaya polemik ini tidak melebar dan membias kearah yang lain. “Kami khawatir apabila masalah ini tidak segera diselesaikan, justru akan semakin menggelinding ke iue SARA yang nantinya dapat menggerogoti semangat pluralisme yang selama ini terbina dengan baik,” papar Kawatu.
Dia juga berharap, agenda politik kontestasi Pilwako Manado 2015 ini, tidak kemudian mereduksi ketegasan Walikota dalam menjalankan peran sebagai pengambil keputusan. “Biarlah pendekatan aturan yang dikedepankan dalam memaknai dinamika yang ada, sehingga tidak menciptakan potensi konflik horizontal, yang dalam pengamatan kami sudah di ambang pintu,” pinta Kawatu.
Selanjutnya Kawatu menambahkan bahwa lahan Eks Kampung Texas yang dimiliki Pemerintah Kota Manado sesuai dengan sertifikat hak pakai nomor 18 Kelurahan Wenang Utara Kecamatan Wenang, dengan luas 3.027 m2 harus dimanfaatkan secara bijaksana untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat di Kota Manado.

Oleh karenanya, GMKI Manado secara institusi mendukung pemanfaatan lahan tersebut sesuai dengan peruntukannya yaitu sebagai lokasi pembangunan Taman Wisata Religius yang di dalamnya akan berdiri prototype rumah ibadah seluruh agama di Indonesia. “Konsep dan spirit awal pemanfaatan lahan ini sebagai landmark Kota yang menonjolkan semangat pluralism, kami nilai sangat mulia. Untuk itu kami menghimbau seluruh elemen masyarakat untuk mendukung pembangunan proyek monumental tersebut, dengan dilandasi semangat torang samua basudara tanpa terdikotomi Suku, Ras dan Agama. Karena budaya daerah ini adalah budaya toleransi, maka selayaknyalah kita semua mengedepankan kearifan, bukan kenaifan dan kepentingan individu,” pungkas Kawatu.(joe)
Sebarkan tulisan ini : :

News Streaming

 
www.manadosatu.com | Info Iklan | Kontak Kami | Redaksi
Copyright © 2014. manadosatu - CV.
Contact email: manadosatu@gmail.com, manadosatu@yahoo.com
Kreasi by ManadoSatu.Com Crew